10 Kesalahan SEO & Bagaimana Menghindarinya
Saat ngeblog, kadang kita lupa memperhatikan hal-hal teknis seperti ini ya Mom. Langsung hajar nulis, kelar, publish. Gitu kan ya?
Padahal, penting membuat semacam checklist sederhana, apakah hal-hal teknis tentang SEO seperti ini sudah kita terapkan di konten kita.
Baca juga: Apakah Blog Harus Memiliki Niche Tertentu
Apakah harus? Kalau mau artikelnya terbaca mesin pencari dengan lebih baik, harus mau Mom. Daripada sewa jasa orang SEO mahal, lebih baik kita kerjakan sendiri kan?
Apa saja nih, 10 kesalahan SEO yang sering kita lakukan tanpa sengaja?
Tidak melakukan riset kata kunci
Kadang bikin males, tapi harus tetep dilakukan Mom. Riset kata kunci untuk artikel yang akan kita buat.
Why mengapa? Karena pengunjung blog kita akan diarahkan oleh mesin pencari berdasarkan kata kunci yang kita pakai di artikel.
Kalau kita tidak menggunakan kata kunci yang tepat, ya selamat tinggal good bye halaman pertama Google. Hanya kita sendiri yang tahu blog kita ada di halaman berapa, artinya bahkan mungkin tidak tercantum di 10 halaman pertama Google.
Untuk mengetahui apakah artikel yang kita buat nanti mempunyai audiens atau pembaca, kita bisa tahu melalui kata kunci. Apakah volume pencarian sebulan banyak atau sedikit? Atau bahkan tidak ada orang yang mencari kata kunci tersebut di mesin pencari?
Tapi, besar kecilnya volume kata kunci hanya salah satu indikasi. Kita juga perlu mencari tahu tentang persaingan kata kunci tersebut Mom. Kalau persaingan kata kunci tersebut terlalu ketat, susah artikel kita akan nongkrong di halaman pertama Google.
Baca juga: 15 Cara Menaikkan Traffic Blog
Mengabaikan search intent (maksud pencarian)
Search intent adalah kalau orang mengetikkan kata kunci tertentu di mesin pencari, sebenarnya dia mau mencari apa sih? Komparasi harga, produk, jasa atau apa?
Secara umum, saat seseorang mengetikkan kata kunci di mesin pencari, ada 3 yang dicarinya:
Navigational
Pencarian navigational adalah saat seseorang mengetikkan kata kunci tertentu di dalam sebuah website seperti youtube, amazon, dll.
Yang membedakan antara pencarian navigational dan lainnya adalah, mereka sudah tahu website apa yang dituju.
Informational
Pencarian informational adalah mengetikkan kata kunci tertentu di mesin pencari untuk mencari informasi.
Transaksional
Pencarian transaksional terjadi saat seseorang ingin membeli sesuatu.
Contoh: sepatu lari untuk pria
Kesimpulannya, jika kita gagal mengetahui apa maksud pencarian di sebuah kata kunci, artikel kita tidak akan mendapat tempat di peringkat Google dan mengapa ini bisa menjadi salah satu kesalahan kita tentang SEO.
Baca juga: Tips dan Panduan Membuat Blog untuk Pemula
Thin content
Banyak sekali konten-konten copycat diluar sana. Bahkan ada yang mempunyai peringkat di halaman pertama Google. Ingat, bukan konten ori ya tapi konten copas.
Jadi, saat kita menulis konten artikel yang lebih bermanfaat, lebih kontekstual, ada banyak contoh atau studi kasus, lebih mudah dicari, memuat lebih banyak ide-ide kita sendiri (orisinalitas), maka kemungkinan konten kita akan bisa naik di peringkat mesin pencari. Karena, sebaik apa suatu konten artikel membedah suatu topik, adalah salah satu faktor pemeringkatan mesin pencari.
Muter-muter gak jelas
Saat visitor mengeklik halaman di hasil penelusuran, mereka memindai artikel untuk melihat apakah artikel tersebut menjawab kueri atau kata kunci yang baru saja mereka ketikkan ke Google. Jika visitor tidak dapat melihat kata kunci atau frasa kata kunci yang mereka cari dalam dua atau tiga kalimat pertama, mereka akan menekan tombol kembali dan membuka halaman berikutnya di hasil penelusuran. Google akan mencatatnya sebagai bounce.
Terlalu banyak pentalan atau bounce menyebabkan halaman konten akan mulai turun di hasil pencarian. Itulah mengapa kita harus memahami dengan cepat: beri tahu pembaca dalam 100 hingga 200 kata pertama bahwa kita memahami masalahnya dan kita memiliki jawabannya. Jangan gunakan perkenalan panjang bertele-tele.
Gunakan kalimat yang langsung ke intinya dengan menggunakan kalimat singkat yang menarik yang meyakinkan pembaca bahwa kita memahami apa yang mereka cari dan kita memiliki informasi yang mereka cari.
Baca juga: Apakah Guest Posting Memengaruhi SEO?
Mengabaikan title tag dan meta deskripsi
Tag judul dan meta deskripsi memberi tahu mesin pencari tentang apa halaman web kita. Tag judul dan meta desripsi juga muncul di potongan SERP kita sehingga mereka (tag judul dan meta) bertindak seperti iklan untuk halaman web kita.
Di sinilah kita harus meyakinkan visitor bahwa halaman blog kita (dan bukan halaman lain) adalah halaman yang harus mereka klik. Jadi tag judul dan deskripsi meta adalah peluang emas untuk menyesuaikan keinginan kita.
Jika kita membiarkan tag judul dan meta deskripsi kosong, mesin telusur akan mengisinya secara otomatis, tapi kata-katanya tidak akan sebagus yang kita pilih atau rangkai sendiri. Tentu saja, Google tidak selalu menggunakan tag judul dan deskripsi meta yang kita berikan. Tetapi jika kita mengisi bidang ini, setidaknya kita memiliki kesempatan untuk membentuk tampilan cuplikan SERP seperti yang kita inginkan.
Baca juga: Tips & Cara Mendongkrak Domain Authority
Mengabaikan site speed
Google jarang memberitahu kita tentang faktor-faktor peringkat rangking di mesin pencari.
Juli 2018 “speed update” Google memberi tahu semua situs bahwa situs web yang lambat tidak akan mendapat peringkat setinggi situs web yang lebih cepat.
Jika halaman blog Moms membutuhkan lebih dari 2 detik untuk dimuat, peringkat blog akan menurun.
Gunakan theme blog yang ringan dan loadingnya cepat. ProdigitalMom menggunakan GeneratePress.
Berikut tiga cara paling efektif untuk membuat situs Moms memuat lebih cepat:
1. Ubah ke host web yang memiliki waktu respons server lebih cepat. ProdigitalMom menggunakan HawkHost.
2. Kurangi jumlah plugin di situs WordPress, hanya pakai yang penting saja.
3. Gunakan plugin caching seperti WP Rocket atau W3 Total Cache
Lupa menambahkan schema
Skema atau markup data terstruktur, adalah mikrodata yang memberi tahu mesin telusur cara mengindeks konten kita.
Alasan penting untuk SEO adalah ketika Moms memiliki schema di situs web, Google akan dapat memberikan situs Moms ‘hasil yang lebih beragam dan kaya’ untuk cuplikan SERP.
Dengan hasil yang lebih beragam, cuplikan SERP blog Moms akan menonjol dari yang lain, menghasilkan rasio klik-tayang (RKT=CTR) yang lebih tinggi. Dan karena CTR organik adalah faktor peringkat, halaman blog Moms akan naik di hasil pencarian.
Baca juga: Satu Cara Memperbaiki SEO
Lupa menambahkan internal link
Menambahkan tautan internal ke artikel baru biasanya sering terlupakan ya Moms. Padahal tautan internal adalah bagian penting dari SEO.
Tautan internal antara artikel terkait membuat satu kelompok topik yang menunjukkan kepada mesin pencari bahwa situs web kita memiliki otoritas topik tertentu.
Dan dengan menunjukkan kepada pengunjung konten yang terkait erat, tautan internal membuat pengunjung berada di situs kita lebih lama. Hal tersebut mengurangi rasio pentalan (bounce) dan meningkatkan SEO situs web secara keseluruhan.
Untuk setiap entri blog baru yang terbit, Moms harus menambahkan tautan internal keluar (outgoing internal link) dan tautan internal masuk (incoming internal link).
Keyword Stuffing
Keyword stuffing mengalami masa jaya 15 atau 20 tahun yang lalu, dan sekarang masih tetap ada.
Ini adalah praktik yang menjejalkan kata kunci (yang ingin di rangking) terlalu banyak di halaman artikel dan atau tag meta. Ini membuang waktu karena algoritma saat ini didasarkan pada konteks dan pengindeksan semantik, bukan kepadatan kata kunci.
Lebih lagi, keyword stuffing dapat memicu Google penalty yang sulit dipulihkan.
Mengabaikan format konten yang lain
SEO sekarang ini semakin kompetitif sehingga kita perlu menghasilkan konten dalam format lain selain teks.
Istilah kerennya repurpose konten.
Artikel khusus tentang repurpose konten bisa Mom baca disini: Tips Repurpose Konten untuk Blogger.
Ada sebagian besar pengguna internet yang lebih suka mendengarkan podcast daripada membaca posting blog.
Moms bisa memanfaatkan audiens ini dengan mengubah artikel menjadi podcast.
Ada juga yang lebih suka menonton video, Moms dapat menjangkau mereka dengan mengubah artikel blog menjadi video.
Singkatnya, hanya memproduksi konten tertulis adalah satu kesalahan SEO yang kita buat.
YouTube dan podcast tidak hanya akan memungkinkan kita menjangkau audiens baru yang tidak membaca posting blog: saluran tambahan atau channel-channel ini akan meningkatkan sinyal otoritas dan melipatgandakan kinerja konten tertulis kita dalam SEO.
Kesimpulan
Oke Moms, di atas adalah 10 kesalahan yang sering kita lakukan tentang SEO.
Kabar baiknya, kita masih bisa memperbaiki setelah ini kan ya, jadi jangan terlalu pusing Moms hehe…
Jangan lupa untuk selalu mengecek hal-hal ini sebelum membuat konten:
- Lakukan penelitian atau riset kata kunci sebelum menulis artikel
- Pastikan Moms memahami maksud pencarian di balik kata kunci
- Tulis konten yang diteliti dengan baik yang menambah nilai bagi pembaca
- Langsung ke inti artikel dengan cepat (dalam 2 atau 3 kalimat pertama)
- Pastikan untuk menambahkan tag judul dan deskripsi meta
- Pastikan halaman blog dimuat dalam 2 detik
- Tambahkan markup skema ke situs blog
- Tambahkan tautan internal ke setiap entri blog baru
- Jangan lakukan keyword stuffing
- Gunakan format konten lain (misalnya podcast dan video)
Semoga bermanfaat ya Moms. Semangat dan keep fighting!!