Ini Dia, Peluang Pasif Income dari Blog
Peluang penghasilan dari blog
Hai Mom,
Bagaimana nih kabarnya? Masih setia dan konsisten ngeblog gak nih?
2 bulan terakhir ini, banyak sekali webinar online yang saya ikuti Mom. Terutama webinar online yang diselenggarakan oleh komunitas IIDN x IM3. Pilihan topik dan tema webinarnya banyak banget dan sangat menarik buat saya. Sampai bingung mau ikutan yang mana.
Akhirnya, hampir semua webinar saya daftar dan saya ikuti loh Mom, mumpung gratis kan hehe. Kapan lagi dapat ilmu bermanfaat dan gratis kayak begini.
Tema webinar kali ini mengulik tentang mengoptimalkan peluang dunia blog. Menarik banget Mom, banyak sekali insight-insight dan tambahan ilmu dari berbagai narasumber dengan spesialisasinya masing-masing.
Saya juga beruntung, dipercaya menjadi salah satu narasumber untuk membawakan topik “Peluang Penghasilan dari Blog.”

Saya mengucapkan terima kasih untuk grup Komunitas IIDN khususnya ibu ketua Mbak Widyanti Yuliandari dan juga terima kasih untuk IM3 Ooredoo yang sudah memberikan kesempatan kepada saya berbagi sedikit ilmu. Rasanya masih agak-agak enggak percaya hehe…
Dari tangkapan layar saat itu, ada sekitar 80 partisipan yang mengikuti jalannya webinar.

Banyak juga pertanyaan-pertanyaan yang masuk. Pertanda, para partisipan ingin tahu lebih banyak tentang tema yang saya bawakan saat itu. Wuh..amazing banget….
Ini link slideshow presentasi yang saya bawakan Mom, siapa tahu ada yang ketinggalan atau mungkin tertarik mau ikutan membaca atau menonton slide-nya, silakan diakses.
Sekitar 4 tahun ini saya fokus menekuni pekerjaan sebagai fulltime freelance. Khusus di bidang backlink campaign, SEO dan web research, sebagai Virtual Assistant di Upwork.
Selain juga berusaha rutin menulis konten di blog sendiri, indriariadna.com, menuliskan.com, arsitekkeuangan.com, dan blog ini.
Bonus dari job freelance saya di Upwork, saya bisa mempelajari banyak sekali perbedaan antara blog-blog luar dan blog-blog lokal.
Baik dari segi pemilihan audiens, niche sampai monetisasi. Belajarnya gratis, masih di bayar pula haha…pakai ilmu aji mumpung Mom.
Dari apa yang saya amati selama 4 tahun ini, perbedaan yang paling mendasar antara blogger lokal versus blogger luar adalah bagaimana cara pandang mereka melihat dan memahami peluang penghasilan dari dunia blog.
Terlebih lagi, saat memulai sebuah blog, tujuan utama antara blogger lokal dan blogger luar sangat jauh berbeda. Menurut opini saya ya Mom.
Blogger lokal saat di tanya, apa sih tujuanmu ngeblog? Biasanya sih jawabannya mainstream banget, ingin menyalurkan hobi menulis. Jarang sekali yang menyinggung tentang uang atau pendapatan sebagai tujuan utama dari ngeblog.
Padahal gak ada yang melarang juga loh kalau seumpama kita memulai ngeblog dengan tujuan menghasilkan pendapatan, apalagi ada peluang untuk mendapatkan passive income dari dunia blog.
Di tengah jalan, sebagai blogger pemula ya bukan yang pemula banget karena sudah beberapa tahun ngeblog. Tapi dikatakan sebagai blogger profesional juga belum, kita sudah kebingungan dan toleh kanan kiri bingung sendiri bagaimana cara memonetisasi blog yang katanya cuma jadi ajang menyalurkan hobi menulis itu.
Yah, bukannya tidak boleh. Tapi karena tidak ter-planning sedari awal, jadi bingung sendiri di tengah jalan kan Mom?
Terutama saat melihat teman-teman blogger lain sudah banyak yang menghasilkan pendapatan dari blog, sementara kita belum.
Pernah dengar gak Mom, beberapa blogger (banyak juga sih bukan beberapa) yang sering mengeluh seperti ini: “Udah 2 tahun aku gak update blog, males sih.”
“Bingung nih mau nulis apaan lagi.”
“Gak ada pembaca dan visitor, ngabisin waktu aja.”
Mungkin akan berbeda cerita kalau si blogger sudah mendapat penghasilan dan pendapatan dari blognya. Keluhan-keluhan seperti di atas pasti tidak akan terdengar.
Yang ada, semangat untuk lebih memperbaiki kualitas blog agar peluang pendapatan dari blog semakin meningkat.
Jadi menurut saya Mom, mood booster dan trigger seorang blogger supaya bisa konsisten ngeblog adalah kalau dia sudah bisa menghasilkan pendapatan dari blognya sendiri.
Blogger lokal baru mengetahui peluang penghasilan ini nih dari blog
Sayangnya, masih sedikit blogger lokal yang mau berusaha dan mampu memaksimalkan monetisasi blognya. Jika dibandingkan dengan blogger luar.
Masih banyak yang beranggapan bahwa monetisasi blog itu hanya ada 2 cara. Kalau enggak pakai Google Adsense ya sponsor job. Udah titik.
Padahal Mom, banyak sekali peluang-peluang monetisasi yang bahkan belum dilirik atau bahkan tidak terpikirkan sama sekali loh oleh mayoritas blogger kita.
Selain monetisasi dari iklan, bisa banget loh mendapatkan penghasilan dari link afiliasi, menjual servis atau jasa, dan atau menjual produk sendiri.
Sayang sekali kan mom, peluang-peluang yang ada kurang dimaksimalkan sehingga monetisasi blog juga kurang maksimal.
Apakah ada peluang penghasilan lain dari blogging?

Peluang penghasilan dari blog bisa di kategorikan menjadi 4 yaitu:
- Dari iklan.
- Dari link afiliasi.
- Dari berjualan servis atau jasa.
- Dari berjualan produk, bisa produk fisik maupun produk digital.
Penghasilan dari Iklan

Penghasilan dari iklan bisa didapatkan dari memasang iklan Google Adsense atau menerima (memasang) iklan banner dari advertiser secara langsung di blog.
Bisa juga dengan cara menerima sponsor post, job review dan content placement.
Banyak blogger yang hanya mengharapkan (sementara ini) penghasilan dari sponsored post, job review dan content placement saja. Terutama ibu-ibu blogger, karena dulu saya juga begitu Mom.
Dulu saya dapat sebulan 1 jutaan dari job-job sponsor seperti ini sudah seneng banget loh Mom hehe…
Penghasilan dari link afiliasi

Salah satu peluang monetisasi yang belum banyak dicoba juga adalah peluang penghasilan dari link afiliasi.
Kapan hari, kalau gak salah tanggal 18 September 2020, mas Ditya Pandu membagikan pengalamannya sebagai narasumber di webinar juga tentang “Peluang Penghasilan Afiliasi.”
Lumayan banget loh Mom, beliau bisa menghasilkan hingga 8 digit dari afiliasi. Tapi saya lupa tuh, per bulan atau per berapa lama waktu yang di butuhkan beliau untuk sampai ke angka 8 digit tadi.
Tapi ya itu Mom, kita harus konsisten dan tekun. Semuanya butuh waktu dan proses.
Mas Ditya lebih fokus ke link afiliasi marketplace semacam Blibli, Tokopedia, Lazada dll. Jadi konten-kontennya lebih banyak fokus ke konten tentang produk-produk elektronik dan gadget.
Jadi saat ada pembaca yang membaca kontennya mas Ditya kemudian meng-klik link tautan afiliasi miliknya dan terjadi pembelian, mas Ditya mendapatkan komisi.
Sama halnya saat kita membeli produk atau jasa. Misalnya nih Mom, kita membeli domain atau hosting dari perusahaan penyedia layanan hosting.
Biasanya nih, secara otomatis kita akan mendapatkan link referal atau link afiliasi dari perusahaan domain dan hosting tersebut.
Kalau ada pembaca atau ada teman yang ikutan membeli produk layanan dari perusahaan hosting menggunakan link afiliasi kita, kita akan mendapatkan fee atau komisi. Begitu cara kerja link afiliasi Mom.
Besaran fee tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. Bisa berupa prosentase atau sejumlah nilai rupiah tertentu.
Banyak blogger luar yang sukses mendapatkan penghasilan tiap bulan hingga ribuan dollar hanya dari “berjualan” via link afiliasi saja loh Mom.
Contoh nih:
Pat Flynn dari Smartpassiveincome.com
Michelle dari Makingsenseofcents.com
Syed Balkhi dari WPBeginner
Noah Kagan dari Appsumo
dan masih banyak lagi.
Saya juga bergabung dengan affiliasi yang produk dan jasanya saya pakai seperti HawkHost untuk hosting, Canva Pro untuk membuat desain, dan GeneratePress, tema WordPress yang saya gunakan untuk blog ini.
Moms bisa berlangganan Canva Pro atau dapatkan free trial Canva Pro dengan register menggunakan link di image ini.
Penghasilan dari menjual servis atau jasa

Saya mengikuti beberapa grup komunitas Mom. Beberapa diantaranya adalah komunitas blogger dan komunitas freelancer. 2 hal yang sangat berkaitan dengan pekerjaan dan hal-hal yang saya tekuni selama ini.
Dari beberapa grup komunitas freelance yang saya ikuti, saya melihat masih ada banyak (sekali) freelancer yang mempromosikan servis dan jasanya nya hanya via update status saja di FB.
Jarang saya melihat freelancer lokal yang mempunyai etalase jualan online sendiri alias portfolio blog.
Terkadang malah hanya sebaris dua baris kalimat promo tanpa ada link portfolio atau sampel yang di sertakan.
Beda banget dengan freelancer luar yang terkesan lebih serius dan profesional dalam mengelola dan mencari job.
Meskipun banyak juga penyedia website portfolio gratis semacam Behance atau Dribble. Tapi tetap saja, mempunyai blog sendiri sebagai sarana kita menawarkan jasa akan lebih fleksibel dan memudahkan. Terutama dalam hal mengelola dan mengisi konten sesuai keinginan kita sendiri.
Contohnya, blog saya di: indriariadna.com
Sebisa mungkin, saya membuat tampilan blog clean, bersih dan rapi supaya pengunjung yang datang merasa nyaman saat sampai di “rumah” online saya.
Beberapa testimonial dari klien juga saya sertakan. Servis dan jasa yang saya tawarkan juga jelas. Cara untuk menghubungi saya juga tertera dengan sangat jelas, bahkan hampir di setiap laman, saya sertakan contact form untuk memudahkan orang-orang menghubungi saya.
Berlaku untuk freelancer dan blogger, menurut pendapat saya, blog bisa menjadi sarana media yang ampuh untuk menunjukkan apa saja servis yang bisa kita kerjakan dan tawarkan untuk membantu klien.
Job-job atau pekerjaan apa saja yang sudah pernah kita kerjakan sebelumnya (portfolio).
Testimonial atau feedback dari klien mana saja yang sudah kita dapat.
Kita bisa mem-branding diri dan bisa mendapat harga jasa yang pantas melalui sebaran informasi dari blog yang kita kelola.
Balik lagi ke peluang penghasilan dari blog dengan menjual servis atau jasa. Contoh peluang yang bisa ditawarkan ke klien terkait dengan blog dan atau tulis menulis adalah content writing atau jasa penulisan artikel.
Atau kalau mau lebih fokus lagi, misalnya jasa penulisan artikel yang SEO friendly, 1500-2000 kata dan sudah termasuk infografis. Ini hanya sebagai contoh ya Mom.
Atau blogger yang mengerti dan paham benar tentang SEO. Bisa juga menawarkan servis sebagai website auditor atau jasa mencari backlink secara organik. Atau sebagai coach (mentor) tentang SEO mungkin.
Masih banyak peluang yang bisa diambil dan dimaksimalkan.
Silakan disesuaikan dengan skill masing-masing yang dimiliki ya Mom.
Peluang penghasilan dari menjual produk sendiri.

Dalam hal ini saya ingin berbagi tentang produk-produk digital daripada produk fisik Mom.
Banyak sekali peluang produk-produk digital yang bisa dicoba dikembangkan oleh blogger.
Yang tentunya mempunyai peluang dan prospek yang bagus di era digital sekarang ini.
Banyak sekali produk digital yang bisa dibuat dan dijual antara lain:
- Ebook
- Ebook template
- E-Course
- Pitchdeck atau template presentasi
- Logo
- Template blog
- Social media template
- Lead Magnet
- Pinterest Pin Template
- Newsletter email template
- Undangan digital
- Chart dan grafik template
- Flyer dan brosur
- Worksheet
- Insta Grid + Carousel
- Landing page + Sales page
- dll
Kalau ingin melihat produk-produk digital apa saja yang sedang laku sekarang ini, bisa banget mengintip beberapa pasar online seperti:
Etsy dan Creative Market.
Baca juga: Leverage income dengan gadget yang tepat.
Hubungan internet dan blogging
Internet, sekarang ini sudah menjadi kebutuhan pokok buat setiap anggota keluarga. Dan buat kita para blogger tentunya ya Mom.
Apalagi setelah pandemi melanda, semua kegiatan belajar mengajar dan bekerja, lebih banyak dilakukan dari rumah.
Demikian juga aktifitas blogging. Apalah arti blogging tanpa internet, bener gak Mom?
Karena sudah menjadi kebutuhan utama, anggaran serta bagaimana cara memilih layanan internet yang tepat harus diperhatikan juga Mom.
Jangan sampai kita salah memilih layanan internet yang mahal harganya tapi memiliki fungsi dan fasilitas standar alias terbatas.
Rugi kan mom.
Apalagi untuk memaksimalkan penghasilan dari blog. Mana bisa maksimal kalau internetnya juga tidak maksimal alias lemot.
Yang ada malah stress karena sambungan internet yang gak stabil melulu.
Riset dan perkiraan pengguna internet di Indonesia 2015-2025

Sumber: Statista
Grafik di atas saya kutip dari Statista Mom, link sumber terlampir.
Grafik ini berbicara tentang data pengguna internet di Indonesia dari tahun 2015 hingga perkiraan tahun 2025.
Seperti yang kita lihat, grafiknya tidak stagnan atau menurun tapi naik terus secara signifikan. Itu artinya, setiap tahun terdapat kenaikan pengguna internet di Indonesia.
Diperkirakan, di tahun 2025, pengguna internet di Indonesia akan mencapai sekitar lebih dari 250 juta orang. Wowww banget kan Mom.
Artinya apa Mom? Semakin banyak pengguna internet berarti semakin besar peluang kita bisa mendapatkan penghasilan secara online.
Karena akan lebih banyak pengguna internet yang berbelanja via online, belajar via online, bisnis online, bekerja online dan semua yang berhubungan dengan aktivitas online dan digital.
Itulah mengapa produk-produk digital memiliki prospek yang bagus di masa datang.
Why not kita tidak mempersiapkan diri mulai dari sekarang? Betul tidak Mom? Rugi lah kalau sampai ketinggalan.
Produk & layanan IM3 Ooredoo membantu upaya untuk mengoptimalkan pendapatan dari blog
Kalau saat ini Mommies masih bingung menentukan pilihan layanan provider internet, bisa mempertimbangkan layanan dan produk dari IM3 Ooredoo nih Mom.
Apa saja sih poin-poin plus IM3 Ooredoo dari Indosat?

- Paket internet yang bisa dinikmati dan dipakai 24 jam. Tidak ada pemakaian tertentu misal dari jam 12 malam hingga 12 siang gitu Mom. Bebas diakses dan dipakai selama 24 jam pastinya.
2. Paket pra bayar, menyesuaikan dengan kapasitas pelanggan.
3. Paket kuota harian.
4. Data rollover. Kuota yang masih tersisa bisa di roll over ke bulan depannya sehingga kuota tidak hangus.
5. Paket paska bayar.
6. Jangkauan 4G yang luas. Untuk mengecek apakah lokasi Mommies ada di jangkauan 4G Indosat, bisa di cek secara online di sini: 4G Area Coverage
7. Aplikasi Google play store dan App store untuk mengecek tagihan, kuota, promo, top-up, dll.
Produk-produk baru dari IM3 Ooredoo
IMPreneur
Paket data dan kuota besar, 65GB hingga 320 GB.
Kuota telepon dan data bisa dibagi hingga ke 20 pemakai (user). Sangat cocok untuk para pebisnis atau Mommies yang mempunyai kegiatan pemasaran, keuangan, penjualan, distribusi dan lainnya.
Atau kalau Mommies mempunyai grup atau komunitas WAG atau blogger, bisa juga berbagi kuota atau arisan kuota Mom. Di saat pandemi seperti ini, siapa tahu ada teman atau kolega yang membutuhkan kuota tapi memiliki keterbatasan dana.
Dengan sistem gotong royong ala arisan, semua kebutuhan teman-teman atau grup kita akan kuota internet bisa terpenuhi. Kita bisa saling bantu dan sokong secara bergantian.
Selain kuota utama, ada tambahan kuota khusus untuk beragam aplikasi online seperti Instagram, Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Facebook, Whatsapp, Ovo, Dana, dan Gopay.
Gratis nelpon ke sesama pengguna dan 500 menit gratis nelpon ke operator lain (paket MAX).
Mantap banget kan Mom.
Buat ngeblog, pastinya lancar jaya manunggal Mom kalau sebulan 320GB. Atau kalau yang lebih terjangkau di kantong, pakai yang paket FIT, per bulan 300 ribuan dan mendapat kuota 65GB.
Jadi, sewaktu ngedraft artikel blog, tidak usah online dulu Mom. Bisa pakai aplikasi Notes di smartphone. Baru kalau daft-nya sudah lengkap dan tinggal touch up, baru pakai kuota internet. Biar lebih hemat Mom.
IMClass
Khusus untuk mendukung program pemerintah, pembelajaran online dari rumah. IM3 Ooredoo bekerjasama dengan 300 lebih aplikasi online dan sekolah/kampus.
Pulsa Safe
Keistimewaan fitur Pulsa Safe ini, kita bisa terus internetan walau kuota sudah habis Mom. Bebas khawatir internetan dan pulsa tetap aman terkendali.
Produk digital & Pasif Income
Beberapa bulan lalu saya membeli kursus online dari luar, bayarnya pakai dolar Mom. Gak usah sebut nama ya Mom hehe.
Pada dasarnya saya memang orangnya suka sekali belajar. Meskipun mahal kursusnya, menurut saya worth it banget lah alias sepadan.
Ibarat kata, bisa membuka mata ketiga (beuhh) saya tentang blogging dan potensi-potensi penghasilannya yang bisa di katakan tak terbatas tapi scalable. Bisa terukur dengan baik.
Meskipun belum selesai membaca semua modul yang ada, yaa harap maklum ya Mom, semua modulnya menggunakan bahasa Inggris jadi harus lebih ekstra waktu karena harus dikunyah pelan-pelan. Kudapan kali ya Mom.
Selain modul-modul, ada juga komunitas sesama peserta kursus di Slack. Jadi bisa sering bertukar pendapat dan informasi di grup tersebut.
Sudah banyak sekali insight, ide dan pemahaman yang saya dapatkan. Dan tak sabar rasanya ingin segera menerapkan di blog sendiri, mendapatkan sumber-sumber penghasilan dan pasif income dari blog.
Beberapa teman satu kursus yang sudah berhasil mendapatkan penghasilan “lumayan” ehh bukan lumayan lagi Mom, bisa dikatakan kakap lah ya ada di bawah ini Mom:
Noblekit >> Ibu satu ini menjual kursus online atau e-course pertamanya di bulan Juli 2020 lalu dan menghasilkan $10K+ dalam 1 bulan alias di bulan Juli itu saja. Itu pendapatan saya 3 tahun sebagai VA mom hehe. Beliau dapat sekian ribu dolar dalam sebulan saja haha…
ClarissaaWilson >> dia lebih fokus ke personal financial planner.
Crafty Home >> blog beraliran frugal living.
Dan masih banyak lagi mom, tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini.
Salah satu hal mengapa produk digital menarik minat saya adalah, peluang mendapatkan pasif income dari produk-produk digital ini.
Pasif income adalah penghasilan atau pendapatan yang hanya membutuhkan sedikit upaya/usaha dalam hal maintenance atau pemeliharaan.
Perlu di ingat ya Mom, pasif income bukanlan pendapatan yang dihasilkan dari skema piramida atau investasi bodong.
Di dalam mengusahakan pasif income ini, kita bekerja keras dan membuat semua produk serta proses otomatisasi semuanya di muka.
Ini yang butuh proses dan waktu yang agak lama Mom.
Tapi setelah semua proses dan produk jadi, kita tinggal memaintenance dan memelihara produk-produk yang kita jual. Tanpa harus nongkrongin toko hehehe…
Baca juga: Freelance dan Pasif Income
Manfaat pasif income
- Sebagai leverage atau pengungkit peningkatan rencana pendapatan dan penghasilan.
- Peluang untuk pensiun lebih awal atau pensiun dini.
- Sebagai proteksi jika suatu saat kita kehilangan pekerjaan dan kehilangan penghasilan secara tidak terduga. Contoh nyata: pandemi Covid-19 yang berimbas kepada PHK masal.
- Sebagai persediaan dana atau sumber tambahan penghasilan jika suatu saat kita tidak bisa atau tidak mampu bekerja seperti biasa. Atau jika ternyata usia kita lebih panjang daripada dana pensiun yang kita cadangkan.
Mengapa harus produk digital sebagai pilihan pasif income?
Dengan biaya atau modal yang minim, membuatnya hanya butuh waktu sekali saja (kecuali ada update-update tertentu), tidak membutuhkan banyak biaya pemeliharaan, tidak ada ongkos kirim yang dibebankan kepada pembeli adalah beberapa hal yang membuat produk digital lebih menarik dari sisi penjualan dan profit daripada produk fisik.
Produk digital sangat fleksibel, bisa dijual sendiri via blog ataupun kita jual via ecommerce.
Karena berbentuk digital, tidak membutuhkan ruang atau space besar sebagaimana kita menjual produk atau barang fisik.
Mudah di update mengikuti perkembangan teknologi terkini.
Peluang evergreen salesnya atau kemampuan jualnya yang tidak berbatas waktu, yang pastinya bisa menambah pendapatan pasif income buat kita para blogger atau konten kreator.
Ibarat kata, kita nyenyak tidur tapi sudah terjadi transaksi jual beli otomatis.
Tinggal kita memilih, mana produk digital yang cocok dan sesuai dengan audiens dan niche blog kita.

The Blog Sales Funnel brought to you by Yaro from Entrepreneurs-Journey.com.
Tentu saja, akan butuh proses belajar dan waktu, tapi saya percaya pasti akan sepadan dengan hasilnya.
Tapi paling tidak, kita sudah mempunyai modal utamanya, yaitu blog. Setuju gak Mom?
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog IM3 Ooredoo X IIDN Mengoptimalkan Peluang Dunia Blogging
Referensi & rujukan: