Sekai Rice Cooker Low Sugar: Menua Dengan Sehat dan Bugar Minim Gula
Setelah anak kami berkuliah di luar pulau (Jawa), praktis kami, saya dan suami hanya tinggal berdua. Macam kembali ke awal pernikahan 🫶 bedanya, usia kami sudah tidak lagi muda.
Pada usia 40 tahun ke atas, orang-orang sering mengalami berbagai perubahan fisik, psikologis, dan kesehatan yang merupakan bagian alami dari aging alias penuaan. Beberapa hal yang sering terjadi pada orang di usia tersebut antara lain.
Hal-hal yang sering terjadi pada usia 40 tahun ke atas
Penurunan Kondisi Fisik
Kekuatan otot dan fleksibilitas sering mengalami penurunan, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko cedera dan penurunan mobilitas. Kondisi kulit juga mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan, seperti kerutan dan kehilangan elastisitas.
Perubahan Hormonal
Pada wanita, menopause biasanya terjadi di sekitar usia 40-an, yang disertai dengan berbagai gejala seperti hot flash, gangguan tidur, dan perubahan mood. Pada pria, kadar hormon testosteron juga dapat mulai menurun, yang dapat berkontribusi pada penurunan energi, kehilangan massa otot, dan disfungsi seksual.
Penyakit Kronis
Usia 40-an sering kali menjadi titik di mana penyakit kronis mulai muncul atau menjadi lebih menonjol. Ini termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, arthritis, osteoporosis, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan penuaan.
Perubahan Metabolisme
Metabolisme umumnya melambat seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan kesulitan dalam mempertahankan berat badan yang sehat.
Perubahan Kognitif
Beberapa orang mungkin mengalami perubahan kognitif ringan, seperti penurunan memori dan kemampuan kognitif lainnya. Meskipun ini biasanya merupakan bagian normal dari penuaan, perubahan tersebut dapat diatasi atau dikurangi dengan menjaga otak tetap aktif melalui pembelajaran dan latihan mental.
Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga dapat menjadi perhatian pada usia 40-an, dengan peningkatan risiko gangguan seperti depresi, kecemasan, dan stres. Faktor-faktor seperti perubahan hormonal, stres hidup, dan perubahan dalam tanggung jawab hidup dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Takut? Jangan takut karena setiap individu dapat mengalami pengalaman yang berbeda-beda pada usia ini, dan tidak semua orang akan mengalami semua perubahan ini.
Bagi saya pribadi, pernah menderita hipertiroid yang kemudian merembet berefek ke jantung yang palpilasinya tinggi, membuat saya sadar bahwa menjaga gaya hidup sehat, mengikuti pemeriksaan kesehatan rutin, dan mencari perawatan medis yang tepat saat diperlukan dapat membantu mengelola perubahan dan risiko kesehatan yang terkait dengan kesehatan. Kesehatan ternyata adalah salah satu bentuk kelimpahan yang tidak semua orang bisa pertahankan.
Di sekitar saya, banyak kerabat termasuk ayah sambung yang mengalami penyakit diabetes dan meninggal akibat penyakit tersebut.
Fakta-fakta tentang Penyakit Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling umum dan jumlah kasusnya terus meningkat secara global, terutama terkait dengan gaya hidup modern yang kurang aktif dan pola makan yang tidak sehat.
Faktor gaya hidup, seperti diet tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan merokok, berperan penting dalam risiko terkena diabetes tipe 2. Pengendalian faktor-faktor ini dapat membantu mencegah atau mengelola kondisi ini.
Pada diabetes tipe 2, tubuh mengalami resistensi terhadap insulin, yaitu hormon yang membantu mengatur kadar gula darah. Ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, kadar gula darah dapat meningkat secara berlebihan.
Gejala diabetes tipe 2 biasanya berkembang secara perlahan dan mungkin tidak terdeteksi selama beberapa tahun. Gejala yang umum termasuk kelelahan, rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, dan luka yang lambat sembuh.
Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kerusakan saraf (neuropati), masalah penglihatan, dan luka yang sulit sembuh.
Diet sehat yang terdiri dari makanan tinggi serat, rendah gula tambahan, rendah lemak jenuh, dan rendah garam dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi diabetes tipe 2.
Nasi putih dan Kadar Gula Tinggi
Tinggal berdua saja membuat saya mempunyai waktu luang yang lebih dari cukup untuk memasak sendiri setiap hari. Tapi apa daya, godaan diskon di aplikasi pengiriman makanan sering kali membuat saya sering membeli makanan daripada memasak sendiri.
Padahal tahu sendiri kan, kalau kita beli makanan atau masakan dari luar, kita tidak tahu seberapa banyak penjual menambahkan penyedap masakan, atau nasi yang dijual rendah gula atau tidak.
Keuntungan memasak sendiri, kita bisa mengusahakan yang terbaik dengan tujuan menjaga kesehatan tetap optimal. Salah satunya, dengan memasak nasi menggunakan digital rice cooker yang bisa mengurangi kadar gula, kalori dan karbohidrat hingga 50% pada nasi.
Kita orang Indonesia, kalau gak makan nasi gak kenyang katanya. Bener juga sih, berapapun banyak saya makan roti sambil minum kopi, tidak akan kenyang kecuali makan nasi meskipun sedikit.
Sayangnya, banyak orang yang tidak aware tentang kandungan karbohidrat dan gula di dalam nasi putih. Beras putih dan nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi secara terus menerus dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berulang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Konsumsi nasi putih dan beras putih secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan kontribusi terhadap kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas adalah faktor risiko utama untuk pengembangan diabetes tipe 2 dan kondisi kesehatan lainnya.
Mengkonsumsi beras hitam atau beras merah akan lebih bagus untuk kesehatan kita, karena beras hitam dan merah memiliki kadar serat yang lebih tinggi daripada beras putih. Tapi jika tidak terbiasa makan beras hitam maupun merah, mungkin malah jadi gak nafsu makan. Nah, agar kita tetap bisa mengkosumsi beras dan nasi putih tapi tetap sehat, no gemuk, no diabetes, kita bisa memasak beras menggunakan Sekai Rice Cooker Low Sugar.
Dalam era modern yang serba sibuk, menjaga gaya hidup sehat seringkali menjadi tantangan. Namun, dengan bantuan teknologi, seperti rice cooker digital low sugar Sekai, memasak makanan sehat menjadi lebih mudah dan dapat diakses oleh siapa pun. Rice cooker digital low sugar Sekai tidak hanya memasak nasi dengan presisi dan efisiensi, tetapi juga dilengkapi dengan fitur low sugar yang memungkinkan kita untuk mengontrol dan mengurangi kadar gula dalam nasi.
Lho kok bisa? Gak percaya? Lihat nih penjelasan tentang penggunaan Sekai Rice Cooker Low Sugar dibawah ini.
Kadar Gula yang aman untuk tubuh Berdasarkan Usia
Mengutip dari Databoks, batas kadar gula darah berdasarkan usia ada dibawah ini.
Halodoc menjelaskan kelompok usia di atas 20 tahun lebih baik memiliki kadar gula 100-180 mg/dL per hari. Ini terhitung saat bangun tidur, gula darah harus berada di titik terendah karena tubuh belum makan sekira 8 jam.
Kategori kadar gula rendah adalah saat angka pemeriksaannya kurang dari 100 mg/dL. Sudah memasuki kategori berbahaya jika angkanya di bawah 70 mg/dL. Sementara itu, untuk kadar gula darah tinggi angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL setelah makan dalam waktu 1-2 jam.
Karena dampak yang serius dari kadar gula darah yang tinggi, penting untuk mengendalikan kadar gula darah dengan mengikuti diet sehat, berolahraga secara teratur, memantau kadar gula darah secara teratur.
Manfaat Memasak Nasi Rendah Gula
Keunggulan dan manfaat bagi mereka yang peduli akan kesehatan dan ingin mengurangi konsumsi gula serta mengurangi resiko obesitas.
Sekai Rice cooker
Jaman saya kecil dulu, kami masih memasak nasi menggunakan kompor bahkan menggunakan kayu bakar saat masih tinggal di desa. Jadi ada dua cara memasak nasi. Yang pertama, memasak nasi dengan cara di tim. Ada kuali yang di isi air seperempat tinggi, dan mangkok yang berisi beras dan sedikit air dimasukkan ke kuali tersebut. Nasi yang dimasak dengan cara di tim hasilnya lebih lembut dan pulen.
Yang kedua, memasak nasi dengan cara di kukus seperti ini. Meskipun harus dua kali kerja yaitu kita harus memasak beras di air mendidih sebentar lalu di biarkan agar mengembang sedikit berasnya.
Baru setelah itu, beras yang sudah mengembang di masukkan ke kukusan seperti dibawah ini supaya masak dan matang.
Menanak nasi dengan cara tradisional seperti ini terbukti bisa menurunkan kadar gula secara alami. Jaman dulu, hampir tidak ada orang-orang di Indonesia yang terkena diabetes. Kalaupun sakit, kebanyakan sakit karena usia tua dan rematik.
Sekai, dengan inovasi Sekai digital rice cooker low sugar membantu kita kembali ke masa lalu tapi dengan teknologi yang lebih baik.
Kembali ke masa lalu dalam arti, kita tetap bisa menikmati nasi dengan kadar gula yang lebih rendah sehingga lebih sehat. Memasak menggunakan teknologi terkini dari Sekaihome.co.id.
Menua dengan Sehat dan Bugar
Aging dan penuaan adalah hukum alam yang tidak dapat kita hindari.
Tapi, tidak banyak orang yang bisa menua dengan sehat dan bugar. Salah satu keinginan kami, saya dan suami, adalah bisa melihat anak tumbuh besar hingga berkeluarga sendiri nantinya.
Banyak cara yang kami usahakan untuk menjaga kesehatan, seperti jalan kaki teratur setiap hari, makan banyak buah, dan konsumsi nasi putih yang rendah gula.
Buat kamu yang ingin menjaga kesehatan, kamu bisa membeli digital rice cooker low sugar Sekai dengan cara belanja online dan follow akun Instagram Sekai dibawah ini.
Akhir kata
Memasak nasi menggunakan rice cooker digital Sekai dengan fitur low sugar, kita dapat mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kesehatan. Dibandingkan dengan memasak secara tradisional, rice cooker digital Sekai menawarkan kemudahan dan kenyamanan yang tak tertandingi, hemat waktu dan tenaga untuk fokus pada gaya hidup yang lebih sehat. Fitur low sugar pada rice cooker digital low sugar Sekai ini memungkinkan untuk memasak makanan terutama nasi dengan kadar gula yang dikendalikan dengan tepat, membantu mengurangi risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Selain itu, penggunaan rice cooker digital low sugar Sekai juga mendorong kreativitas kuliner dan variasi dalam pola makan sehari-hari. Dengan berbagai opsi resep dan kemampuan untuk menyesuaikan jumlah gula dalam makanan, pengguna dapat menjelajahi berbagai masakan sehat tanpa mengorbankan cita rasa atau kualitas.
Secara keseluruhan, penggunaan Sekai rice cooker digital low sugar bukan hanya tentang memasak nasi, tetapi juga tentang mengubah cara kita memandang dan hidup sehat. Dengan menyederhanakan proses memasak dan memberikan kontrol yang lebih besar atas asupan gula, rice cooker digital low sugar Sekai menjadi alat yang tak ternilai dalam membantu kita mencapai dan mempertahankan gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan. Sekai pilihanku!