Ingin Generasi Muda Berdaya? Bekali Gen Z dengan Literasi Saham 

Saya ini termasuk generasi X, lahir di tahun 1975-80 an 😁 sementara anak saya masuk ke Generasi Z atau sering disebut Gen Z.

Gen Z adalah mereka yang lahir di rentang tahun 1997 hingga 2012.

Artikel ini tidak akan membahas saya, seorang Gen X yang sudah mengalami 4 dekade dan 2 kali milenium 😅 tapi saya akan membahas khusus tentang Gen Z.

Tentang bagaimana cara kita sebagai orang tua tidak hanya membekali materi ke anak tapi juga membekali pengetahuan dan literasi saham supaya Gen Z lebih berdaya dan mampu menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya termasuk dalam hal keuangan dan masa depan. Nah, ijinkan saya berbagi sedikit tips dan nasihat tentang saham buat kamu para Gen Z.

Hasil sensus penduduk dari BPS tahun 2020

Gen Z mempunyai jumlah prosentase terbesar saat ini, apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh Gen Z pasti akan berimbas dan berefek kepada dirinya dan kemajuan atau kemunduran negara Indonesia tercinta ini.

27.94%

Prosentase Gen Z

75.5 juta

Total Gen Z

270.20 juta

Total Penduduk Indonesia

Perbedaan Gen Z dengan Generasi Sebelumnya

  • Gen Z memiliki lebih banyak akses untuk memonetisasi waktu mereka, terutama melalui side hustle (kerja sampingan)
  • Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z terpapar oleh iklan merek setiap waktu
  • Tech savvy – sangat kompeten di bidang teknologi terutama teknologi digital
  • Gaya hidup konsumtif
  • Inovativ dan open minded
  • Gen Z tumbuh bersama internet dan sosial media

Manfaat Literasi keuangan dan Literasi Saham Buat Gen Z

Ibarat rumah, literasi keuangan dan literasi saham adalah pilar-pilar yang menyokong dan mendukung berdirinya rumah tetap steady dan kokoh.

Jika pilar-pilar tersebut rusak atau bahkan tidak ada, kira-kira apa ya yang terjadi? Bisa jadi rumah tersebut ambruk, runtuh, rusak dan tidak bisa di tinggali.

Akhir-akhir ini banyak terdengar berita tentang maraknya judi slot, game judi online, investasi bodong, penggandaan uang, dan semua jenis “penipuan” yang memanfaatkan emosi user (peserta) yang rata-rata ingin cepat kaya dengan instant.

Faktanya, tidak ada orang yang ujug-ujug dan tiba-tiba berhasil kaya raya sonder kerja keras, kesabaran, dan kreativitas.

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan. Sumber.

Jika Gen Z “buta” akan literasi keuangan, di khawatirkan akan terdampak oleh berbagai macam iming-iming hasrat ingin cepat kaya dengan cara yang salah.

Sebenarnya apa sih manfaat literasi keuangan buat Gen Z?

Melalui literasi keuangan, Gen Z bisa mengembangkan keterampilan dalam perencanaan keuangan, pengambilan keputusan yang berbasis pada informasi, jika punya hutang maka akan mampu untuk mengelola hutang dengan bijak, memahami dan memilih produk keuangan yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan diri, serta mempersiapkan masa depan keuangan.

Semakin Gen Z paham akan literasi keuangan dan literasi pasar modal khususnya saham, diharapkan, mereka akan lebih mudah memilih dan melakukan investasi daripada bersikap konsumtif.

Banyak cara legit untuk meningkatkan aset Gen Z

Perlu diketahui oleh Gen Z bahwa, minimnya pengetahuan akan literasi saham dan pasar modal akan berimbas ke masa depan terutama masa tua dan masa pensiun nanti.

Mengetahui tentang pasar modal dan khususnya saham, bisa membantu Gen Z mengatur keuangan terutama dana pendidikan anak, asuransi, macam produk investasi, dan dana pensiun.

Mungkin Gen Z beranggapan bahwa berinvestasi saham di bursa efek membutuhkan nominal besar. Padahal tidak demikian. Kita bisa mulai membeli saham dengan minimal pembelian seratus ribu saja.

Bukan hanya pasar modal, dengan modal pengetahuan literasi keuangan dan saham, ada banyak sekali pilihan untuk mengembangkan aset.

Gen Z bisa memilih mengembangkan aset melalui obligasi, reksadana, dan saham. Tentunya, bekali diri dengan pengetahuan agar bisa memilih produk yang tepat.

4 Cara Kerja Uang

  • Uang jangan dikejar, tapi fokus ke hal-hal yang menyebabkan uang datang
  • Nilai uang akan menyusut, belajarlah investasi
  • Bukan seberapa banyak uang yang dihasilkan tapi seberapa pintar kita mengelola pendapatan
  • Jika penghasilan kurang buat memenuhi pengeluaran, cari tambahan kerjaan sampingan (side hustle) bukan malah memangkas pengeluaran

Bisakah Gen Z Merdeka Finansial dari saham?

Punya saham sama dengan punya bisnis. Karena kita membeli prosentase kepemilikan perusahaan tersebut.

Jika kita berinvestasi properti, ada wujud investasinya yaitu rumah yang kita beli.

Kalau berinvestasi di saham, apa wujudnya? Bentuknya adalah lot saham yang kita beli yang ada di portfolio.

Sudah banyak tokoh yang merdeka finansial dengan menjadi investor saham di pasar modal. Sebut saja Warren Buffet, dari Indonesia ada Pak Lo Kheng Hong.

Penting untuk diketahui oleh Gen Z bahwa saham berbeda dengan judi.

Ada 3 hal mendasar perbedaan antara judi dan saham:

  • Kegiatan berjudi dijalankan didasari dengan spekulasi. Sedangkan investasi, kegiatan dilakukan dengan dasar keahlian dan bisa dipelajari ilmunya. Diantaranya ada analisa teknikal dan analisa fundamental.
  • Judi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di waktu singkat dan juga sangat dipengaruhi oleh emosi dan persepsi. Untuk mengambil keputusan investasi menggunakan dasar data secara fakta dan hasil riset pasar.
  • Keuntungan judi yang didapatkan lebih instan dan saat itu juga, namun peluang kerugiannya juga cukup tinggi. Jika ingin mendapatkan keuntungan dari investasi, bisa dihasilkan secara bertahap dan membutuhkan waktu. Investasi adalah sebuah proses untuk menghasilkan keuntungan.

Menjadi kaya dan merdeka finansial dari saham bukanlah mustahil, asalkan kita tahu caranya.

Mengapa gen Z harus investasi?

Ini adalah beberapa alasan mengapa Gen Z harus mulai berinvestasi. Apa itu investasi? Investasi adalah mengorbankan sebagian konsumsi hari ini dengan harapan apa yang kita korbankan tersebut akan menghasilkan lebih banyak lagi di masa depan.

Pertumbuhan Aset

Aset adalah sumber daya bernilai ekonomis milik pribadi (dalam hal ini) dan diharapkan bisa mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Sumber

Berinvestasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan aset menjadi lebih besar lagi. Misal, 10 juta di tahun ini dan meningkat menjadi 50 juta di 10 tahun mendatang.

Melawan inflasi

Di tahun 1995 saat saya SMA, ke sekolah saya menggunakan transportasi umum. Ongkosnya, 500 perak berangkat dan 500 perak pulang. Total 1000 perak per hari buat naik angkot.

Tahun 2023 ini, uang 500 perak bisa buat beli apa ya? Anak sekolah di Palangkaraya sini ongkos naik angkot 3000 rupiah sekali jalan. Total 6000 rupiah per hari untuk transportasi.

Ini yang dimaksud dengan nilai uang yang semakin menurun alias semakin bertambah tahun semakin kurang berharga.

Dengan adanya prosentase pertumbuhan aset yang biasanya lebih tinggi (sedikit) dari inflasi, diharapkan uang dan aset kita akan memiliki nilai yang lebih baik di masa depan.

Rencana pensiun

Masa pensiun adalah masa di mana kita sudah tidak produktif lagi, tapi pengeluaran untuk biaya hidup tetap ada. Ditambah, kita butuh asuransi terutama asuransi kesehatan karena usia tua sudah mulai sakit-sakitan biasanya 🥹

Nah, pentingnya investasi untuk masa pensiun adalah, pertumbuhan aset yang sudah kita bangun selagi muda, kita bisa manfaatkan hasilnya di masa tua.

Gen Z dan Mindset YOLO (You Only Live Once)

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang “lumayan” bisa berhemat dan menyisihkan dana untuk ditabung atau investasi, Gen Z lumayan susah untuk menabung dan berinvestasi karena prinsip YOLO.

Hal ini dikarenakan budaya yang terjadi di lingkungan mereka yang lebih banyak mengarahkan kepada gaya hidup yang konsumtif.

YOLO atau you only live once, kamu hanya hidup sekali, membuat barrier yang menghambat Gen Z untuk mengatur keuangan dengan baik.

Makna dari YOLO sendiri mempunyai arti positif. Tidak takut mengambil risiko, tidak takut mencoba hal baru karena toh hidup hanya sekali. Tidak ada kesempatan kedua, so why not?

Tapi di sisi lain, Gen Z mengambil makna YOLO dari sisi yang lebih konsumtif. Membeli barang-barang ber merk padahal gaji tidak mencukupi dengan alasan hidup hanya sekali. Bersenang-senang mah wajar….

Hal ini yang menghambat Gen Z mengatur keuangan dan jarang memikirkan investasi masa depan.

Mengapa investasi saham Adalah Pilihan Terbaik bagi Gen Z?

Lihat Pertumbuhan IHSG 10 tahun terakhir

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Ini adalah grafik IHSG selama sepuluh tahun terakhir. Ada kenaikan 57,16% atau hampir 6% per tahun.

Ini adalah saham dengan kode BYAN selama sepuluh tahun terakhir. Naik 2000% dari tahun 2013. Gila gak? Gila banget…..upppsss…

Berarti jika berinvestasi dan membeli saham BYAN di tahun 2013 sejumlah (contoh) 2 juta rupiah, di tahun 2023 ini total asetmu menjadi 40 juta rupiah.

Tentunya, kita harus punya keahlian dan kemampuan dalam hal analisa teknikal dan fundamental. Juga mencari dan membeli saham yang mempunyai potensi “naik.”

Okenya lagi, dengan imbal hasil sebesar 6% hingga 10% per tahun, kita sudah aman melalui (melewati) inflasi yang ada di sekitar angka 2%-4% per tahun. Istilah gampangnya, uang kita gak bakal habis hanya untuk belanja kebutuhan yang setiap tahun harganya naik.

Sering dengar gak tentang keluh kesah karyawan atau buruh pabrik,”gaji naik sih naik tapi harga barang-barang juga ikut naik, apa bedanya?”

Ini keluh kesah tentang inflasi.

Gen Z adalah generasi Tech Savvy

Gen Z adalah generasi melek digital dan tech savvy dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan kemampuan digital dan “always online” Gen Z akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi tentang pasar modal dan literasi saham.

Berbagai aplikasi mobile yang di khususkan untuk melakukan transaksi investasi seperti reksadana dan saham bisa diakses dengan mudah via smartphone.

Rentang usia dan Jangka waktu investasi

Secara umum, semakin muda usia investor, maka semakin besar waktu yang dimilikinya untuk berinvestasi. Hal ini karena nilai waktu uang (time value of money) menyatakan bahwa uang yang diinvestasikan sekarang akan memiliki nilai yang lebih besar di masa depan.


Tips investasi berdasarkan usia

Usia 20

Fokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan investasi. Mulailah berinvestasi dengan jumlah yang kecil dan tingkatkan secara bertahap.

Usia 30

Mulailah berinvestasi untuk tujuan jangka menengah, seperti membeli rumah atau menikah.

Usia 40

Mulailah berinvestasi untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun.

Usia 50

 Mulailah mencairkan sebagian investasi untuk memenuhi kebutuhan di masa pensiun.

Investasi saham berbasis aplikasi untuk Gen Z

Tren investasi yang berkembang di kalangan Gen Y dan Gen Z tak lepas dari faktor teknologi digital yang memungkinkan keterbukaan informasi mengenai investasi dan kemudahan akses transaksi dalam berinvestasi melalui aplikasi.

Mayoritas generasi Z sudah sangat familiar dalam penggunaan teknologi karena mereka tech savvy, handal banget menggunakan komputer dan smartphone.

Buat kamu para Gen Z yang ingin berinvestasi saham, tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor sekuritas. Kecuali mau SPM (Sekolah Pasar Modal) yang itupun biasanya bisa dilakukan secara online.

Saat ini banyak sekali aplikasi sekuritas yang bisa diunduh langsung dari smartphone seperti Ajaib, Mirae, BIONS, Profits dan masih banyak lagi.


Tips berinvestasi saham bagi Gen Z

Tentukan tujuan investasi

Apakah tujuan investasi yang ingin dicapai adalah membeli rumah, dana pendidikan anak, dana pensiun. Tentukan tujuan investasi terlebih dahulu.

Sesuaikan Profil Risiko

Ketahui dulu apakah kita berani mengambil risiko tinggi ataukah yang penting sampai tujuan meski pelan-pelan 😁

Modal kecil, Cold Money

Gunakan modal kecil terlebih dulu dan gunakan uang nganggur, bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Kenali Perusahaan

Sebelum membeli saham, kenali perusahaan terkait bagaimana profit dan grafik keuangan 5 tahun terakhir.

Uang pribadi Bukan Hutang

Jangan pernah menggunakan hutang untuk berinvestasi. Meski sedikit, gunakan uang pribadi dan bukan uang hasil dari berhutang.

Bagaimana literasi saham bisa memajukan taraf hidup dan negara

Saham merupakan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan. Dengan meningkatnya literasi saham, masyarakat akan lebih tertarik untuk berinvestasi di saham. Saham yang terjual dapat meningkatkan jumlah pendanaan yang tersedia bagi perusahaan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan keuntungan yang besar bagi investornya. Dengan literasi saham yang memadai, masyarakat dapat berinvestasi di saham dengan lebih bijak dan terukur. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan.

Referensi

https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita

https://www.voxpopme.com/market-research-blog/understanding-gen-z/

https://www.rri.co.id/index.php/yogyakarta/keuangan/188268/literasi-investasi-saham-bagi-generasi-z

https://swa.co.id/swa/trends/dominasi-gen-y-dan-gen-z-perlu-sejalan-dengan-literasi-investasi

https://mamikos.com/

https://www.youtube.com/@SahamdariNol