Mudah Mendapat Subscriber Menggunakan Ebook
Apa itu ebook
Mengutip dari Wikipedia, ebook atau electronic book adalah buku yang berbentuk digital, terdiri dari teks, gambar, atau keduanya (teks dan gambar).
Karena berbentuk digital, ebook bisa dibaca atau diunduh dengan mudah melalui komputer, gadget device atau perangkat elektronik lain seperti smartphone, tablet, dll.
Manfaat dan keuntungan membuat ebook bagi kreator konten
Pada dasarnya, proses membuat ebook hampir sama dengan membuat buku fisik. Mulai dari riset, memilih topik, membuat outline (kerangka tulisan), menulis artikel, promosi penjualan dan lain sebagainya.
Tetap saja, ada manfaat serta keuntungan lebih saat membuat ebook, dibandingkan dengan membuat buku fisik.
Bagi kreator konten, beberapa manfaat dan keuntungan membuat atau memproduksi ebook adalah sbb:
Tidak harus melalui proses cetak
Tidak seperti media lain (= buku fisik/cetak) yang harus melalui proses cetak, ebook bisa didapatkan dan diakses segera tanpa membutuhkan proses waktu yang lama.
Ebook sebagai lead magnet atau insentif (freebies)
Selain bisa untuk dijual, kreator konten bisa menggunakan ebook sebagai insentif (hadiah/free gift/freebies) untuk menarik para calon subscriber supaya tertarik berlangganan atau subscribe di blognya.
Kelengkapan materi
Dalam beberapa hal, melalui ebook, kita bisa menjelaskan tentang lebih banyak hal dan materi dengan lebih lengkap daripada hanya menulis konten artikel di blog.
Hampir tidak ada biaya produksi
Setelah proses pembuatan ebook selesai, ebook bisa didistribusikan atau dijual berulang kali tanpa adanya proses cetak berulang. Juga, tidak ada ongkos kirim yang biasanya dibebankan ke pembeli. Dari sisi pembeli, tentunya ebook akan lebih menghemat biaya daripada buku cetak.
Link sisipan
Kreator konten bisa menyisipkan file atau link dari konten blog atau eksternal link lain ke dalam ebook untuk mendorong pembaca mengklik link tautan tersebut dan membaca konten di luar ebook.
Manfaatnya? Tentu saja bisa menambah page view dan traffic. Lumayan kan?
Contohnya: Cara Menghasilkan Uang dari Blog
Fleksibel dan Portable
Ebook sangatlah portable, karena tidak berbentuk fisik dan biasanya mempunyai ukuran file yang tidak besar. Karena berbentuk digital, kita tidak harus menyediakan tempat khusus (secara fisik) untuk menyimpan ebook.
Tentunya, sangat bisa menghemat space dan ruang penyimpanan. Berbeda halnya seperti buku fisik yang membutuhkan space serta ukuran tempat penyimpanan tertentu.
Ramah Lingkungan
Pembaca bisa memilih antara membaca dengan cara memprint-out ebook terlebih dulu atau membaca ebook melalui file unduhan saja. Pilihan terakhir ini tentunya lebih ramah lingkungan karena menghemat penggunaan kertas dan zero waste.
Ebook sebagai pasif income
Maunya membuat produk sekali tapi bisa dijual berkali-kali? Itulah kelebihan produk-produk digital. Dengan sedikit modal dan usaha di awal, ebook bisa menjadi pilihan pasif income.
Baca juga 15+ Cara Cepat dan Kreatif Mendapatkan Income Online
Personal branding
Ebook, membuat posisi konten kreator semakin authoritative. Dengan kata lain, dengan membuat ebook, konten kreator bisa membranding dirinya sendiri.
Misal, konten kreator A yang selalu membuat konten tentang lifestyle travelling di blognya dan kemudian membukukan berbagai pengalamannya dalam bentuk ebook.
Namanya akan semakin diingat oleh audiens sebagai lifestyle travel yang mempunyai value, branding, dan pengaruh di dunia travelling.
Repurpose content
Dengan ebook, kita bisa repurpose konten artikel di blog dengan mudah.
Tanpa harus membuat artikel baru lagi, kita bisa menyalin artikel di blog dan membuatnya menjadi ebook.
Silahkan baca juga tips repurpose konten.
Memetakan ide dan topik dalam membuat ebook
Riset pasar
Seperti halnya membuat blog, atau membuat buku fisik, membuat ebook pun membutuhkan riset pasar atau riset audiens.
Sebagai kreator konten, tidak peduli tentang tema atau topik ebook apa yang akan kita buat, riset merupakan salah satu hal penting yang harus kita lakukan di awal.
Tidak harus dengan cara yang rumit dan susah.
Karena, percuma kan, kalau kita membuat ebook tapi tidak ada yang tertarik untuk membaca atau bahkan untuk membeli?
Find your why, temukan alasan
Apa yang akan didapatkan pembaca dari ebook yang kita buat?
Untuk mengidentifikasi ide-ide yang sesuai dengan audiens, pertimbangkan untuk memilih tipe serta topik apa yang paling cocok untuk audiens anda.
Seringkali kita salah berpikir dan salah menganalisa. Kita menganggap kalau kita menulis tentang topik “A” pasti bakalan laku keras dan banyak pembaca atau pembeli karena topik “A” ini masih jarang dibahas oleh konten kreator lain.
Saran saya, jangan berasumsi.
Kita, sebagai konten kreator mungkin beranggapan bahwa menulis atau mengupas ide tentang topik “A” adalah yang terbaik. Tapi tunggu dulu, itu kan dari kacamata kita.
Tapi dari kacamata pembaca atau pembeli, apakah mereka juga mempunyai anggapan yang sama?
Belum tentu.
Itulah mengapa diperlukan riset sederhana.
Tidak seperti konten-konten pendek semacam konten artikel blog atau sepotong video, membuat ebook harus berdasarkan pada bukti dan pengalaman nyata penulisnya dan juga detail-detail how to atau bagaimana langkah serta step by step yang harus disertakan.
Pastinya, membuat satu buah ebook akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada membuat satu konten artikel blog.
Pembaca atau pembeli ebook pastinya ingin membaca kisah atau tutorial yang lengkap, tidak sekedar poin-poin dan ringkasan saja.
Itulah mengapa, sebelum membuat atau memproduksi ebook, selain melakukan riset, kita harus menemukan “why” lebih dahulu.
Tidak semua orang bisa dan mampu membuat ebook. Sama seperti tidak semua orang mampu dan bisa membuat serta menyelesaikan satu buku fisik.
Di satu sisi, ini adalah tantangan buat para kreator konten. Tapi disisi lain, ini juga adalah keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh kreator konten di era digital sekarang ini.
Karena masih belum banyak orang atau kreator konten Indonesia yang membuat dan menjual produk-produk digital sehingga peluang untuk menjual produk digital ini masih terbuka lebar.
Tidak seperti blogger-blogger dari negara barat (seandainya kita boleh membandingkan) yang hampir semuanya sudah mengisi shop atau store di blognya dengan produk-produk digital dan bahkan menjadi sumber pendapatan atau penghasilan utama mereka.
Entah itu planner, template blog, bullet journal, printables, template, ebook, online course, coaching dan konsultasi, membership, stock photos, dan masih banyak lagi.
Menjual produk digital, hanya salah satu cara menghasilkan uang secara online = dari internet.
Tentukan niche/ceruk pasar/audiens
Setelah riset dan mengetahui alasan mengapa kita harus membuat ebook. Mari kita menentukan niche atau audiens.
- Sebagai kreator konten, kita harus mengetahui dengan pasti, poin-poin permasalahan apa saja yang dihadapi oleh audiens dan tujuan-tujuan serta solusi apa yang ingin mereka capai.
- Sebagai kreator konten, kita harus menemukan audiens yang tepat. Orang-orang yang memiliki minat yang sama, biasanya berkumpul di tempat yang sama. Ikan-ikan yang sama jenisnya, berkumpul di kolam yang sama. Nah, disitu kita bisa menemukan audiens yang tepat.
- Sebagai kreator konten, kita juga harus mengetahui dengan pasti topik apa yang akan membuat audiens tertarik.
Make a promise = what’s the transformation?
Cari tahu dan bayangkan, perubahan apa yang mungkin bisa terjadi untuk para pembaca atau pembeli ebook sebelum dan sesudah mereka membeli (membaca) ebook yang kita buat.
- Apa yang bisa didapatkan pembaca dari ebook yang kita buat?
- Mengapa harus format ebook dan bukan format digital yang lain?
- Perubahan apa yang akan mereka rasakan/alami/pelajari?
- Mengapa mereka harus membaca dan membeli?
- Apa yang akan mereka dapat setelah selesai membaca ebook?
- Bagaimana perasaan mereka setelah membaca ebook?
- Siapa mereka sebelum membeli ebook?
- Siapa mereka setelah mereka membeli dan membaca ebook?
- Apakah ebook yang kita buat bisa menjawab semua pertanyaan atas problem (masalah) yang mereka hadapi?
Bagaimana cara membuat ebook?
Cara konvensional
- Riset
- Menentukan tema
- Menentukan audiens
- Buat outline atau kerangka
- Tulis
- Editing
- Desain dan buat cover
- Buat 3D desain
- Finish
Cara instant membuat ebook, 2 menit
- Buka blog
- Pilih artikel yang mau dijadikan ebook
- Login ke Designrr
- Buka dashboard
- Upload link artikel dari blog dan pilih template
- Save as PDF
- Selesai
Sekilas info tentang Designrr.io
Saya sudah membuat ebook sejak tahun lalu. Pastinya, tidak membuat ebook dengan cara yang konvensional karena artikel-artikel saya di blog indriariadna.com sudah cukup untuk bisa di daur ulang menjadi ebook.
Saya membeli aplikasi atau tools Designrr ini seharga $27 lifetime 2 tahun lalu. Mengapa kok tertarik membeli? Apa gak mahal tuh?
Mahal atau tidak tergantung dari kebutuhan dan dana masing-masing ya. Pas saat beli pas ada dana. Juga, saya butuh tools untuk membuat ebook secara cepat (baca=instant).
Bukan hanya mie saja yang instant, ebook juga 🙂
Memang, tools ini sangat berguna banget untuk membuat PDF dari artikel blog yang sudah tayang. Tinggal pilih artikel yang mana, masukkan URL link artikel dan voilaaa….jadilah ebook.
Kita bisa mengedit, memilih template ebook hingga cover ebook juga sudah tersedia di Designrr.io
Kecuali kita mau mendesain sendiri cover ebooknya.
Tinggal dipoles sedikit menggunakan 3D cover. Jadilah lead magnet untuk menarik subsriber.
Kamu juga bisa membeli tools keren ini hanya dengan sekali bayar saja seumur hidup.
Siapa saja yang perlu menggunakan aplikasi Designrr?
- Content marketer
- Kreator kursus online
- Kreator ebook
- Coach
- Podcaster
- Bisnis skala kecil (UMKM)
- Webinar marketer
- Brand marketing
- Podcast Service
- Kreator video
- Kreator youtube
- Marketing agensi
Memilih template ebook
Membuat ebook bisa menggunakan banyak cara. Bisa menggunakan Word, Google Document, Canva, Crello, dll.
Menggunakan Word dan Google document mungkin sudah biasa ya buat mommies.
Nah, bagaimana cara memilih template ebook di Canva dan Crello? Susah atau tidak?
Mudah banget sih. Karena pada dasarnya sama.
Cara membuat cover ebook
Cda banyak cara membuat cover desain untuk ebook.
Tapi saya akan bahas 2 saja yaitu membuat cover desain ebook menggunakan aplikasi Canva dan aplikasi Crello.
Canva
Aplikasi sejuta umat. Siapa nih yang belum pernah membuat desain menggunakan Canva?
Canva sangat populer di bandingkan aplikasi sejenis karena kita bisa membuat desain dan mendownload hasil desain tersebut tanpa batas.
Mau membuat sebulan 100 desain, no problemo.
Berbeda dengan aplikasi lain seperti Snappa, Crello, Picktochart yang mempunyai batasan maksimal untuk pengguna free account.
Biasanya saya memilih template A4 document untuk membuat cover ebook.
Desain cover harus sesuai dengan isi ebook. Supaya ada relasi dan pembaca paling tidak bisa mengetahui dari cover tentang sekilas isi ebook.
Berlangganan Canva Pro bulanan atau per tahun dengan cara klik image banner di bawah ini.
Crello
Salah satu aplikasi desain online yang saya sukai selain Canva adalah Crello.
Pilihan elemen, template dan ikonnya agak berbeda dibandingkan dengan Canva. Stock photonya juga bagus-bagus.
Sayang ada fitur yang menurut saya kurang yaitu tidak ada position tab seperti di Canva yang berfungsi untuk membuat object bisa otomatis berada di tengah media desain.
Yang kedua, ada batasan maksimal untuk download hasil desain untuk pengguna free account.
Biaya berlangganan per tahun $69.
Cara membuat 3D mockup desain ebook
Setelah ebook selesai di tulis dan cover desain selesai di buat, tiba saatnya kita membuat 3D desain untuk ebook.
Apakah wajib dan harus membuat 3D mockup ebook? Tidak harus sih Mom, tapi kalau mau ebooknya terlihat lebih eye catching dan menarik minat orang, ya harus diusahakan secara maksimal.
Saya biasa menggunakan aplikasi placeit.net untuk membuat 3d mockup.
Contoh-contoh yang sudah pernah saya buat ada di galeri ini:
Di Placeit, ada template-template mockup yang bisa digunakan secara free.
Bisa juga membuat 3D cover ebook di Canva, ini videonya.
Baca selanjutnya >>> PELUANG PASIF INCOME DARI BLOG